26 Juli 2007 Pukul 9:09 am
Pengembangan Diri dengan Eskul Paskibra
Suatu hari saya di kolling oleh teman lama ketika SMA yaitu teman saya ketika di pasukan pengibar bendera pada tahun 1989-1991 . Saya jadi ingat ketika SMA dilatih menyanyikan Lagi Indonesia oleh Kendepdikbud Kabupaten Kuningan (Bapak Dana Setia). Beliau mengajarkan cara menyanyikan lagi tersebut kepada pasukan pengibar bendera.
Ketika pasukan pengibar bendera sedang melatih yuniornya dijuluki "tukang ngabending". Tapi ketika tiap hari Senin menjadi pengibar bendera. Pokoknya harus siap pakai kapan saja untuk menjadi petugas upacara bendera.
Eskul Paskibra sepertinya dari dulu sampai sekarang salah satu eskul yang masih jarang ada Pembinanya kalaupun ada hanya simbol saja. Bahkan salah satu ekstra kurikuler yang pelatihnya tidak dibayar secara finansial oleh sekolah. Sehingga eskul ini salah satu eskul yang mengirit biaya pembinaan dan pelatihan bagi pihak sekolah, tetapi keberadaanya sangat diperlukan, coba dengan eskul yang lain? Eskul ini (paskibra) sangat rapi, dan dan terorganisir dengan baik, mulai dari tingkat satuan (sekolah), kabupaten, provinsi, nasional.
Menurut saya eskul ini merupakan eskul yang kaderisasinya cukup baik. Jika dikaitkan dengan KTSP maka eskul paskibra merupakan pengembangan diri bagi siswa yang sangat baik. Eskul ini jarang melibatkan guru sebagai pembina atau pelatihnya. Bahkan bisa jadi disatu sekolah sampai tidak ada pembinanya.
Eskul Paskibra sangat kuat melibatkan angotanya, sebagai contoh, kalau eskul bola voli sekolah harus menyediakan sarana, kaos tim, dan biaya pembinaan dan pelatihan. Coba kalau eskul paskibra? Idealnya pihak sekolah menyediakan perlengkapan upacara yang baik, menyediakan pakaian seragam paskibra untuk satu tahun.
Seorang anggota paskibra harus menguasa beberapa keterampilan, bahkan harus sehar jasmani dan rohani. Setiap anggota paskibra harus beretika dengan baik. Contohnya: Ketika bertemu dengan senior harus hormat, ketika makan harus tepat waktu tidak boleh bicara, sebelum mulai dan mengakhiri latihan harus berkumpul dulu (apel) dan ditandai dengan berdoa, kalau berjalan (jika bersama) harus melangkah sama, dan banyak lagi.
Sehingga pembinaan dan pelatihan pada paskibra menurut saya pendidikan menyeluruh. Kalau metoda paskibra diterapkan pada kehidupan dunia pendidikan menurut saya sangat baik. Terutama dalam regenerasi atau kaderisasi cukup baik.
Send instant messages to your online friends http://uk.messenger.yahoo.com